Kemaren saya gak sengaja ngeliat infotaiment, mereka memberitakan tentang sebuah sinetron yang katanya memiliki rating cukup tinggi dan sampai-sampai mantan presiden ke-3 kita bapak BJ Habibi bela-belain untuk ketemu sama pemain sinetron –nya. . . . huuh capeeek deh??eit tapi jangan salah yang akan di ulas disini bukan gara-gara bapak BJ habibinya tapi menyangkut soal tontonan “rendahan”(sebut saja sinetron) yang sering kita tonton selama ini. .
Bisa di bilang selama ini kita cukup di nina bobo kan dengan suguhan tayangan yang sama sekali tidak mendidik dan terlalu menampilkan kisah cinta yang tak wajar ataupun kekayaan yang omong kosong.tapi aku jadi heran kenapa untuk sebagaian masyarakat malah menyukai acara seperti ini acara yang lebih memvisualisasikan kekerasan, sewenang-wenangan dan khidupan yang penuh dengan kegelamoran (foya-foya) hal yang pada kenyataanya sangat berbanding berbalik dengan kondisi kehidupan nyata yang mereka alami.yah mau gimana lagi mungkin inilah satu-satunya hiburan yang dapat dinikmati selepas bekerja seharian ditengah himpitan ekonomi yang semakin berat,
katanya pemerintah sekarang ini lagi giat-giatnya mensosialisasikan tentang undang-undang kekerasan dalam rumah tangga tapi kok malah diam saja melihat moral masyarakat kita di cabik-cabik dengan tontonan yang notabene malah menampilkan kekerasan seperti itu. . ironis memang? Di sisi lain Tentu saja pihak TV semakin gencar memproduksi tontonan “rendahan” seperti ini,apalagi tontonan yang menyangkut masalah remaja yang dapat menghasilkan duit berlimpah dengan cepat tanpa harus mengeluarkan duit cukup banyak untuk memproduksinya.bisnis tetap bisnis bung urusan moral dan akhlahk mah urusan belakangan terserah generasi muda mau jadi apa apalagi masa depan bangsa yang penting duit(jika kita refleksikan ke dal;am kata-kata mungkit mereka mengatakan hal yang semacam ini). . .
yah apalah yang bisa kita perbuat kultur masyarakat memang berkata laen dan lebih seneng dengan suguhan yang terlalu indah,irasional,tak wajar dan hiperbola.tapi sebaiknya kita ambil sisi positifnya saja,toh kita juga tidak bisa berbuat apa-apa. . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar